Quarter Life Crisis "Opinion"


Apasih Quarter Life Crisis?
Kebingungan mencari jati diri sebagai arah untuk kehidupan selanjutnya, baik pekerjaan (career), hubungan (relationship), pertemanan (friendship). Umumnya hal tersebut terjadi pada usia dewasa muda (18 – 25 tahun).
Bagaimana bisa terjadi?
Biasanya terjadi pada orang yang sudah memasuki usia peralihan dari remaja ke dewasa muda, mereka cenderung berfikir labil dan bingung menentukan bagaimana arah kehidupan mereka selanjutnya, bahkan sesuatu hal yang sedang dilakukan saat ini, misal   : kuliah ataupun sudah bekerja tetapi mereka belum merasa puas dan masih terus mencari apakah hal yang dilakukan saat ini sudah sesuai dengan passion, minat atau bakat dan apakah merasa nyaman atau tidak menjalankan kehidupan saat ini. Ke –tidak konsistenan atau kelabilan itu dapat terjadi karena kehidupan social yang ada disekitarnya yang bisa mereka lihat secara langsung atau melalui media social dan mereka cenderung merasa belum menjadi orang yang memiliki ‘nama’ apabila dibandingkan dengan kehidupan orang lain yang mungkin sedang berada dalam usia yang sebaya namun kehidupannya sudah memasuki tahap cemerlang atau goalsnya sudah tercapai, baik dalam hal pekerjaan, hubungan ataupun pertemanan. Orang- orang cenderung menglorifikasi orang-orang yang dianggap berhasil versi dirinya dan tidak memandang orang yang gagal walupun sudah berkali-kali berjuang mencoba untuk bangkit, karena sesungguhnya kegagalan dan keberhasilan adalah sebuah fase yang pasti dialami setiap orang.
Bagaimana cara melewatinya?   
Cara melewati tahap quarter life crisis itu memang cukup sulit dan tidak semua orang dapat bertahan dan konsisten sampai nantinya dapat berada dalam fase yang diinginkannya (goals) versi dirinya. Idealisme penting untuk melewati tahap ini karena setiap orang memiliki idealisme dan tujuan hidup masing-masing serta cara dan rencana untuk melewati dan menghadapi rintangan untuk mencapai idealism tersebut. Berikan masukan-masukan positif kedalam diri sendiri yang bertujuan untuk memotivasi diri sendiri agar bisa terus konsisten mencapai goal versi diri sendiri dan perlahan mulailah untuk tidak membandingkan pencapaian orang lain dengan diri kita, karena pencapaian diraih pasti dengan kerja keras dan berkali-kali kegagalan yang sudah dilewatinya, jadi  yang behak kita bandingkan adalah usaha dari orang tersebut yang ungkin lebih keras dibandingkan kita dan bukanlah pencapaian yang ia dapatkan, sehingga hal tersebut bisa dijadikan bahan evaluasi seklaigus motivasi untuk diri sendiri untuk mencapai kehidupan yang ia inginkan.


Tips menghadapi?
Cobalah berdamai dengan diri sendiri dan kemampuan yang ada didalam diri sendiri, menggali passion, minat dan bakat yang ada, sussun prioritas, susun rencana kehidupan mendatang yang ingin dicapai, mulailah untuk mencoba bergerak perlahan meraih goals dengan melewati tahapan satu-persatu, lakukan hal-hal positif yang bisa dilakukan, stop judging diri sendiri, mencoba membaca peluang yang ada di sekitar, tidak usah berlarut dan memikirkan komentar-komentar negative yang masuk ke diri kita dan justru jadikanlah komentar negative tersebut sebagai bahan lecutan bagi diri agar semangat dan termotivasi untuk melakukan sesuatu hal yang bisa dibanggakan dalam diri sehingga dapat mematahkan komentar negative dengan suatu tindakan nyata dan bukan membalasnya dengan komentar negative atau menentang komentar tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sexual Harassment and Victim Blaming "Opinion"

Opini Hubungan Mahasiswa dengan Organisasi